Materi 1 : Konsep Dasar Basis Data (Database)

 KONSEP DASAR BASIS DATA

Basis Data (Database), pada saat ini sangat berdampak besar pada perkembangan ekonomi dan masyarakat. Sistem basis data berkaitan penting dalam pengembangan bidang rekayasa perangkat lunak, dan database menjadi kerangka kerja yang mendasari sistem informasi dan secara mendasar merubah cara banyak organisasi beroperasi. Contoh Penggunaan Basis Data pada aplikasi: aplikasi pengelolaan nomor telepon, aplikasi penjualan, aplikasi pembayaran gaji karyawan diperusahaan, dll.

Contoh penggunaan basis data: 



BASIS dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang (berkumpul).
DATA adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan,dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angga,huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. 
BASIS DATA (DATABASE) adalah himpunan kelompok data/ kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan deskripsinya, yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi.
Suatu basis data dapat dibuat dan dipelihara dengan cara manual atau dengan menggu­ nakan komputer. Suatu basis data yang berbasis komputer dibuat dan dipelihara oleh sekumpulan program aplikasi yang ditulis secara khusus untuk menyelesaikan masalah tertentu, atau dengan menggunakan suatu Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System).
Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) merupakan suatu perangkat lunak yang terdiri atas sekumpulan program untuk mengelola dan memelihara data di dalam suatu struktur yang digunakan oleh banyak aplikasi, bebas (independence) terhadap media penyimpanan dan metoda akses. Sistem tersebut menyusun elemen data di dalam struktur yang telah didefinisikan sebelumnya dan menyimpan relasi diantara elemen data yang berbeda di dalam basis data.
Sebagai suatu perangkat lunak, SMBD merupakan sistem perangkat lunak dengan penggunaan yang bersifat umum (general­purposed) yang memfasilitasi proses pendefinisian, konstruksi, dan manipulasi basis data untuk berbagai aplikasi.
Pendefinisian suatu basis data meliputi specifikasi tipe data, struktur, dan batasan­batasan untuk data yang akan disimpan di dalam basis data. Mengkonstruksi suatu basis data ialah proses penyimpanan data pada media penyimpanan yang dikontrol oleh SMBD.
 
Memanipulasi suatu basis data ialah mendapatkan kembali data specifik, memperbarui basis data, dan menghasilkan informasi dari data.
Penggunaan suatu SMBD yang bersifat umum tidaklah cukup untuk mengimplementasikan suatu basis data yang berbasis komputer. Umumnya masih diperlukan sekumpulan program yang dibuat sendiri, untuk penggunaan yang bersifat khusus (special­purposed).

Terdapat 4 Komponen Basis Data yaitu : 
  1. Data :  Suatu basis data mempunyai karakteristik terintegrasi dan pemakaian bersama. Pada aplikasi yang relatip besar data cenderung digunakan oleh sistem multi­user, sedangkan pada aplikasi relatip kecil data cenderung digunakan oleh sistem single­user.Sistem multi­user ialah suatu sistem yang memungkinkan banyak pengguna (user) dapat mengakses basis data secara berbarengan (concurrent). Sistem single­user ialah suatu sistem dengan paling banyak satu pengguna dapat mengakses basis data pada sembarang waktu yang diberikan.
  2. Perangkat Keras (Hardware) : Terdiri atas peralatan utama berupa penyimpanan bantu dan peralatan Input/Output (I/O), processor dan memory utama, serta peralatan pendukung (misalnya untuk peralatan jaringan atau peralatan komunikasi yang lain).
  3. Perangkat Lunak (Software) : Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, perangkat lunak untuk sistem basis data disebut SMBD, yang merupakan lapisan diantara basis data secara phisik dengan pemakai. Fungsi utama dari SMBD ialah untuk menjadi perisai bagi pengguna dari rincian perangkat keras, sehingga pengguna dengan pengetahuan minimum mengenai perangkat keras dapat menggunakan sistem basis data dengan mudah.
  4. Pengguna (Brainware), terdapat 3 macam pengguna basis-data 
  • Pemrogram aplikasi, yaitu yang bertanggung jawab menulis program aplikasi yang menggunakan basis data.
  • Pengguna akhir, yaitu pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data secara on­line melalui workstation atau terminal. Antarmuka banyak digunakan untuk mempermudah interaksi. Sedang untuk pengguna tertentu menggunakan fasilitas update data secara interaktif dengan bahasa query, karena lebih luwes dalam memberikan fungsi yang tidak disediakan oleh antarmuka. Bahasa query ialah bahasa standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan memanipulasi data di dalam basis data.
  • Administrator Basis Data (Database Administrator), yaitu seseorang yang menyusun strategi dan putusan kebijakan mengenai data, dan menyediakan kebutuhan dukungan teknik untuk mengimplementasikan putusan yang dipilih. Administrator basis data bertanggung jawab terhadap penggunaan kewenangan. akses ke basis data, mengkoordinasikan dan memantau penggunaan basis data, dan untuk menyediakan sumber­sumber perangkat lunak dan perangkat keras sesuai kebutuhan. Dengan demikian administrator basis data bertanggung jawab untuk semua kontrol sistem pada tingkat teknik.
Keuntungan Basis Data

Pendekatan basis data memberikan sejumlah keunggulan potensial dibandingkan dengan pemrosesan file tradisional. Keunggulan tersebut antara lain ialah :
ialah:
  1. Redundansi data minimum: Redundansi yang merupakan cara penyimpanan data yang memunculkan beberapa masalah sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Tidak disarankan semua redundansi untuk dieliminasi sama sekali. Beberapa alasan dapat diterima untuk menyimpan salinan dari data yang sama, misalnya untuk mempercepat akses. Akan tetapi di dalam suatu sistem basis data, redundansi adalah terkontrol.
  2. Konsistensi data: Dengan menghilangkan atau mengontrol redundansi, dapat dipangkas terjadinya inkonsistensi data. Jika diberlakukan redundansi yang terkontrol, sistem basis data menjalankan konsistensi dengan mengupdate setiap data yang dimiliki jika terjadi perubahan.
  3. Integrasi data: Di dalam suatu basis data, data disusun ke dalam suatu struktur logika tunggal, dengan relasi logika yang didefinisikan diantara objek data yang berhubungan.
  4. Pemakaian data bersama:Suatu basis data dimaksud untuk dipakai bersama oleh semua pengguna yang diberi kewenangan. Banyak sistem basis data sekarang memperbolehkan banyak pengguna berbagi basis data secara berbarengan, meskipun batasan tertentu perlu diberlakukan.
  5. Menjalankan pembakuan: Dengan pendekatan basis data, terdapat otoritas untuk mendefinisikan dan men­ jalankan pembakuan data. Semua perubahan terhadap data, misalnya nama data dan format, menjadi terkontrol.
  6. Mempermudah pengembangan aplikasi: Pendekatan basis data akan memangkas beaya dan waktu untuk pengembangan aplikasi baru. Pemisahan deskripsi data dari program aplikasi menyebabkan susunan data dapat diubah dan dikembangkan (dalam batas tertentu) tanpa perlu mengubah program aplikasi yang memproses data tersebut. 
  7. Menyediakan antarmuka banyak pengguna: Karena bervariasinya pengguna, dengan tingkat pengetahuan teknis yang berbeda, basis data menyediakan antarmuka pengguna yang bervariasi pula.
  8. Menggambarkan relasi komplek diantara data: Suatu basis data mungkin mengandung sejumlah keanekaragaman data yang saling berhubungan di dalam banyak cara. Pendekatan basis data memberikan kemampuan menggambarkan suatu keanekaragaman relasi yang komplek diantara data dengan tetap memberikan kemudahan dan efisiensi di dalam pencarian kembali dan update data yang berhubungan.
  9. Menjalankan batasan keutuhan (integrity): Banyak aplikasi basis data mempunyai batasan keutuhan tertentu yang diberlakukan pada data. Suatu SMBD menyediakan kemampuan untuk mendefinisikan dan menjalankan batasan tersebut.
  10. Menyediakan backup dan pemulihan (recovery): Suatu SMBD menyediakan fasilitas untuk backup dan pemulihan data dari kerusakan perangkat keras, perangkat lunak, maupun kesalahan proses.

Resiko Pendekatan Basis Data

Pendekatan basis data bukanlah tanpa risiko, dan risiko­-risiko tersebut harus dikenali untuk dapat ditangani. Pendekatan basis data memba­wa risiko­-risiko sebagai berikut:
  • Spesialisasi baru: Adopsi pendekatan basis data atau pembelian perangkat lunak SMBD memerlukan SDM dengan spesialisasi yang baru. Untuk memenuhinya perlu mencari tenaga baru atau dengan mengadakan pelatihan staf yang ada.
  • Perlunya biaya awal (start­up cost): Biaya awal antara lain meliputi biaya untuk pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan. Bahkan untuk aplikasi yang komplek berpotensi memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan biaya yang relatip mahal.
  • Perlunya konversi data: Risiko ini muncul apabila data yang sudah ada sebelumnya diperlukan untuk basis data (untuk kesinambungan proses), dan dengan sistem penyimpanan data sebelumnya yang belum sesuai dengan keperluan basis data.
  • Perlunya backup: Backup atau salinan file ke media penyimpanan yang tidak aktif, berguna di dalam mengembalikan data yang rusak atau hilang, khususnya untuk data yang penting jika terjadi kerusakan data. Perangkat lunak SMBD atau prosedur tambahan dapat digu­ nakan untuk keperluan tersebut.
  • Meningkatnya kompleksitas data: Di dalam basis data terdapat puluhan bahkan ratusan file yang saling terintegrasi. Pengelola file tersebut relatip komplek.
  • Data mudah diserang (vulnerable): Dibandingkan dengan pemrosesan file tradisional, basis data lebih mengandung kerawanan apabila terjadi masalah di dalam basis data, karena banyak aplikasi secara bersamaan akan terganggu bahkan dapat menjadi lumpuh atau tidak dapat berfungsi. Meskipun gangguan keamanan basis data sudah diantisipasi, akan tetapi apabila sistem keamanannya telah dapat ditembus, penyusup akan dapat mengakses lebih banyak data dibanding di dalam lingkungan pemrosesan file tradisional.
  • Gangguan dengan adanya data bersama: Akses tumbukan untuk data bersama melalui beberapa program aplikasi dapat menyebabkan timbulnya beberapa masalah. Diantara masalah tersebut ialah tidak tepatnya hasil update, dan terjadinya deadlock. Pembahasan lebih rinci kedua masalah tersebut diberikan pada bagian berikutnya.
  • Konflik organisasi: Basis data melibatkan beberapa bagian di dalam suatu organisasi. Perlu suatu konsensus untuk pendefinisian maupun “pemilikan” data. Tanpa konsensus tersebut, tanggung jawab data, khususnya di dalam pemeliharaannya menjadi tidak jelas.
Contoh Basis-Data
  • Mariadb:  MariaDB merupakan versi pengembangan terbuka dan mandiri dari MySQL. Sejak diakuisisinya MySQL oleh Oracle pada September 2010, Monty Program sebagai penulis awal kode sumber MySQL memisahkan diri dari pengembangan dan membuat versi yang lebih mandiri yakni MariaDB. untuk download mariaDB bisa menggunakan link ini https://mariadb.org/download 
  • Postgres : PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas menurut Perjanjian lisensi BSD. Peranti lunak ini merupakan salah satu basis data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle. PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data. link downnload https://www.postgresql.org/download/
  • Oracle : Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu sistem manajemen basis data RDBMS. Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan jenis basis data ini untuk bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merk perangkat keras komputer. link download https://www.oracle.com/id/downloads/ 
  • SQLserver:  Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Link download https://www.microsoft.com/en-us/sql-server/sql-server-downloads
  • NoSQL : NoSQL
    NoSQL adalah istilah yang dikenal dalam teknologi komputasi untuk merujuk kepada kelas yang luas dari sistem manajemen basis data yang di identifikasikan dengan tidak mematuhi aturan pada model sistem manajemen basis data relasional yang banyak digunakan 

Sekian semoga bermanfaat

Post a Comment for "Materi 1 : Konsep Dasar Basis Data (Database)"